Melakukan kesalahan boleh menjadi salah satu penyebab sehingga doa tidak terkabul. Mengenali kesalahan dalam berdoa merupakan salah satu bentuk ikhtiar agar Allah berkenan mengabulkan doa kita. Tahukah kita apa kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam berdoa?
.1. Meremehkan kekhusyukan dan merendahan diri di hadapan Allah ketika berdoa.
Allah ta’ala berfirman,
“Berdoalah kepada Rabbmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.” (Q.S. Al-A’raf:55)
Allah ta’ala juga berfirman,
“Sesungguhnya, mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) segala kebaikan, dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami.” (Q.S. Al-Anbiya’:90)
Seseorang yang berdoa seharusnya bersikap khusyuk, merendahkan diri di hadapan Allah, tawadhu’, dan menghadirkan hatinya. Kesemua ini merupakan adab-adab dalam berdoa. Seseorang yang berdoa juga seharusnya menyatakan keinginannya dengan mendalam agar permohonannya dikabulkan, dan dia hendaklah tak henti-henti meminta kepada Allah.
Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadis, yang sanadnya dinilai hasan oleh Al-Mundziri, dari Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Jika kalian berdoa kepada Allah maka berdoalah kepada-Nya dengan penuh keyakinan bahawa doa tersebut akan dikabulkan. Sesungguhnya, Allah tidaklah mengabulkan doa seorang hamba, yang dipanjatkan dari hati yang lalai.”
.
2. Putus asa, merasa doanya tidak akan terkabul, serta tergesa-gesa ingin doanya segera termakbul
Sikap-sikap semacam ini merupakan penghalang terkabulnya doa. Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, bahawa Rasulullah SAW bersabda,
“Doa yang dipanjatkan seseorang di antara kalian akan dikabulkan selama dia tidak tergesa-gesa. Dirinya berkata, ‘Aku telah berdoa namun tidak juga terkabul.’”
Telah diketengahkan, bahawa seseorang yang berdoa sepatutnya yakin bahawa doanya akan dikabulkan, kerna dia telah memohon kepada zat yang Paling Pemurah dan Paling Mudah Memberi.
”Dan Rabbmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (Q.S. Al-Mu’min:60)
Barang siapa yang belum dikabulkan doanya, jangan sampai lalai dari dua hal:
Mungkin ada penghalang yang menghambat terkabulnya doa tersebut, seperti: memutus hubungan sillaturahim, bersikap zalim dalam berdoa, atau makan makanan yang haram. Secara umum, seluruh perkara ini menjadi penghalang terkabulnya doa.
Boleh jadi, makbul doanya ditangguhkan, atau dia dipalingkan dari keburukan yang semisal dengan isi doanya. Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu,
Bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Tidaklah seorang muslim memanjatkan doa yang tidak mengandung dosa dan tidak pula pemutusan hubungan kekerabatan, melainkan Allah akan memberinya salah satu di antara tiga hal: doanya segera dikabulkan, akan disimpan baginya di akhirat, atau dirinya akan dijauhkan dari keburukan yang senilai dengan permohonan yang dipintanya.”
Para sahabat berkata, “Kalau begitu, kami akan banyak berdoa.” Rasulullah bersabda, “Allah lebih banyak (untuk mengabulkan doa kalian).”
(Diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Ya’la dengan sanad jayyid; hadis ini berderajat sahih dengan adanya beberapa hadis penguat dari ‘Ubadah bin Shamit yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Al-Hakim, serta dari Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Ahmad dan selainnya.)
.
3. Bersikap zalim dalam berdoa, seperti : doa yang isinya perbuatan dosa atau memutusan hubungan silaturahim.
Sebagaimana tiga perkara yang disebutkan, perkara keempat ini juga menjadi salah satu penghalang termakbulnya doa seorang hamba. Sungguh, Nabi SAW telah bersabda,
“Akan muncul sekelompok orang yang zalim dalam berdoa.” (H.R. Ahmad, Abu Daud, dan yang lainnya; hadits hasan sahih)
Allah ta’ala berfirman,
“Berdoalah kepada Rabbmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.” (Q.S. Al-A’raf:55)
Contoh sikap zalim: berdoa agar boleh melakukan dosa, agar bencana ditimpakan, atau supaya hubungan kekeluargaan terputus. Sebagaimana hadis riwayat At-Tirmidzi dan selainnya dari Ubadah bin Shamit, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Di muka bumi ini, tidak ada seorang muslim pun yang memanjatkan doa kepada Allah melainkan Allah pasti akan memberi hal yang dipintanya atau Allah akan memalingkannya dari keburukan yang senilai dengan isi doanya, sepanjang dia tidak memohon doa yang mengandung dosa atau pemutusan hubungan kekerabatan.” (H.r. Turmidzi dan Ahmad; dinilai sebagai hadis hasan-sahih oleh Al-Albani)
Saudara-saudariku, bersabarlah dalam menanti termakbulnya doa, perbanyakkan amalan soleh yang boleh menjadi sebab termakbulnya doa, dan jauhi segala kesalahan yang boleh menyebabkan doa tidak terkabul. Semoga Allah merahmati kita
Kita simpulkan tulisan ini dengan memohon kepada Allah, agar Dia tidak menolak doa kita.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyuk, dari jiwa yang tidak pernah puas, juga dari doa yang tidak terkabul.”
(H.R. Muslim, At-Tirmidzi, An-Nasa’i; hadis sahih)
Sumber: muslimah.or.id
via Bin Usrah